Beranda | Artikel
Bangun Iman, Tumbuhkan Ketaatan
Selasa, 26 November 2019

Bismillah.

Segala puji bagi Allah Rabb seru sekalian alam; Yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya, Yang telah menciptakan matahari dan bulan dan mencurahkan segala nikmat sepanjang siang dan malam. Amma ba’du.

Iman kepada Allah adalah kebutuhan setiap manusia di muka bumi ini. Tanpa keimanan kepada Allah maka manusia akan hidup tanpa arah yang jelas, larut dalam kerancuan pemikiran dan hanyut dalam gelombang hawa nafsu tanpa kendali. Iman adalah keyakinan di dalam hati, keyakinan yang disertai dengan pengakuan lisan dan ketundukan anggota badan.

Allah berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya orang-orang beriman itu hanyalah orang-orang yang apabila disebutkan nama Allah takutlah hati mereka, apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya maka bertambahlah imannya, dan kepada Rabbnya mereka itu senantiasa bertawakal.” (al-Anfal : 2)

Allah berfirman (yang artinya), “Orang-orang yang beriman dan merasa tenang hatinya karena mengingat Allah. Ketahuilah bahwa dengan mengingat Allah hati menjadi tentram.” (ar-Ra’d : 28) 

Keimanan merupakan nikmat terbesar bagi seorang insan. Dengan iman itulah ia terbebas dari kerugian, selamat dari kehancuran, dan mendapatkan kebahagiaan.

Allah berfirman (yang artinya), “Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, beramal salih, saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam menetapi kesabaran.” (al-’Ashr : 1-3)

Allah berfirman (yang artinya), “Maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku niscaya dia tidak akan tersesat dan tidak pula celaka.” (Thaha : 123)

Allah berfirman (yang artinya), “Barangsiapa yang melakukan amal salih dari kalangan lelaki atau perempuan dalam keadaan beriman, benar-benar Kami akan berikan kepada mereka kehidupan yang baik, dan Kami akan berikan balasan kepada mereka dengan sesuatu yang lebih baik daripada apa-apa yang telah mereka amalkan.” (an-Nahl : 97) 

Iman adalah amalan yang paling utama. Dengan iman itulah seorang hamba akan masuk ke dalam surga dan selamat dari kekalnya api neraka. Ketika iman itu tercampuri kekafiran maka amal sebesar apapun tiada berguna di akhirat.

Allah berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya barangsiapa yang mempersekutukan Allah benar-benar Allah haramkan atasnya surga dan tempat tinggalnya adalah neraka, dan tidak ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun.” (al-Ma’idah : 72)

Allah berfirman (yang artinya), “Seandainya mereka melakukan syirik pasti akan lenyap semua amalan yang mereka lakukan.” (al-An’am : 88)

Allah berfirman (yang artinya), “Maka barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Rabbnya hendaklah dia melakukan amal salih dan tidak mempersekutukan dalam beribadah kepada Rabbnya dengan sesuatu apapun.” (al-Kahfi : 110)

Keimanan tidak bisa berhenti dalam pengakuan. Karena betapa banyak orang yang mengaku beriman dengan lisannya tetapi hatinya tidak meyakini keimanan. Mereka mengucapkan dengan lisannya apa-apa yang tidak tertanam di dalam hatinya.

Hasan al-Bashri rahimahullah berkata, “Bukanlah iman itu dengan berangan-angan atau menghiasi penampilan. Akan tetapi iman adalah apa-apa yang bersemayam di dalam hati dan dibuktikan dengan amal-amal perbuatan.”

Allah berfirman (yang artinya), “Demi Rabbmu, sekali-kali mereka itu tidak beriman sampai mereka menjadikanmu -rasul- sebagai hakim/pemutus perkara dalam segala perkara yang diperselisihkan diantara mereka kemudian mereka tidak mendapati rasa berat dalam hati mereka atas apa yang telah kamu putuskan, dan mereka pun pasrah dengan sepenuhnya.” (an-Nisaa’ : 65)

Keimanan yang benar akan membuahkan kesetiaan kepada ajaran-ajaran Islam. Karena meninggalkan Islam adalah sebab kehinaan dan kerugian hakiki. Allah berfirman (yang artinya), “Dan barangsiapa yang mencari selain Islam sebagai agama maka tidak akan diterima darinya dan dia di akhirat akan termasuk golongan orang-orang yang merugi.” (Ali ‘Imran : 85)

Allah berfirman (yang artinya), “Dan tidaklah mereka itu diperintahkan melainkan supaya mereka beribadah kepada Allah dengan memurnikan agama untuk-Nya dengan hanif, mendirikan sholat, dan menunaikan zakat. Dan itulah agama yang lurus.” (al-Bayyinah : 5)

Allah berfirman (yang artinya), “Katakanlah; Maukah kami kabarkan kepada kalian mengenai orang-orang yang paling merugi amalnya; yaitu orang-orang yang sia-sia amal usahanya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira bahwa dirinya telah berbuat dengan sebaik-baiknya.” (al-Kahfi : 103-104)

Oleh sebab itulah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan pada dirinya niscaya Allah pahamkan dia dalam hal agama.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pasti merasakan lezatnya iman; orang yang ridha Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai rasul.” (HR. Muslim)

Para ulama kita menjelaskan bahwa hakikat Islam adalah berserah diri kepada Allah dengan bertauhid, tunduk kepada-Nya dengan ketaatan, dan berlepas diri dari syirik dan pelakunya. Dengan begitu tidak ada islam tanpa tauhid, sebagaimana tidak ada islam tanpa ketaatan dan loyalitas di atas keimanan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Demi Tuhan yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seorang pun yang mendengar kenabianku apakah dia Yahudi atau Nasrani kemudian mati dalam keadaan tidak beriman dengan ajaran yang aku bawa melainkan dia pasti termasuk kalangan penghuni neraka.” (HR. Muslim)

Allah berfirman (yang artinya), “Barangsiapa yang menentang rasul setelah jelas baginya petunjuk dan dia justru mengikuti selain jalan orang-orang beriman niscaya Kami akan biarkan dia terombang-ambing dalam kesesatan yang dia pilih, dan Kami akan memasukkan dia ke dalam Jahannam; dan sesungguhnya Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (an-Nisaa’ : 115)

Demikian sedikit catatan, semoga bermanfaat bagi kita dalam menjaga keimanan. Wa shallallahu wa sallama ‘ala nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbih. 


Artikel asli: https://www.al-mubarok.com/bangun-iman-tumbuhkan-ketaatan/